Lompat ke isi utama

Berita

PANWASCAM HARUS TAHAN BANTING DI MEDAN YANG BERAT

PANWASCAM HARUS TAHAN BANTING DI MEDAN YANG BERAT
\n

BAWASLU: Komisioner Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat sekaligus Koordinator Divisi SDM dan Organisasi, Ibu Syarifah Aryana Kasmawayana, S.Sos.I melakukan kunjungan supervisi di 8 (delapan) kecamatan Kabupaten Ketapang pada Rabu 19 Agustus 2020 lalu. Adapun 8 kecamatan yang berkesempatan dikunjungi secara estafet tersebut yakni bermula dari Kecamatan Simpang Hulu, Simpang Dua, Sungai Laur, Sandai, Hulu Sungai, Tumbang Titi, Pemahan dan berakhir di Kecamatan Nanga Tayap. Pada kesempatan kunjungan supervisi tersebut, turut serta mendampingi 2 (dua) orang Komisioner Bawaslu Kabupaten Ketapang yakni Bapak Ronny Irawan dan Ibu Agnesia Ermi.

\n\n\n\n

Pada\nsaat tatap muka dengan jajaran Panwaslu Kecamatan yang di kunjungi, secara umum\nIbu Syarifah Aryana menyempatkan untuk melakukan konfirmasi terkait beberapa\npersoalan pengawasan tahapan Pilkada Tahun 2020. Diantaranya memastikan apakah tahapan\nPencocokan dan Penelitian (Coklit) Data Pemilih, baik secara proses maupun\nsecara hasil berjalan dengan baik atau tidak. Kemudian menanyakan terkait adakah\n laporan pengaduan yang masuk atau tidak\nke Panwaslu Kecamatan. Turut pula ditanyakan adakah Desa-desa yang masih\nkesulitan jaringan internet atau sinyal telepon seluler. Demikian pula terkait\napakah Panwaslu Kecamatan mengalami kendala dalam mengisi Google Form hasil\npengawasan.

\n\n\n\n

Berdasarkan\nhasil inventarisasi permasalahan sebagaimana di utarakan oleh jajaran Panwaslu\nKecamatan, pada umumnya mengeluhkan kendala masih adanya kesulitan akses sinyal\natau jaringan internet di sebagian desa, sehingga berdampak pada proses penyampaian\npelaporan dengan sistem daring dan sedikit keterlambatan lalu lintas informasi.\nSelain itu, tantangan lainnya berupa kendala akses transportasi ke sebagian\ndesa dikarenakan jalan darat yang ditempuh dalam kondisi rusak, ditambah jarak tempuh\ndari kecamatan ke sebagian desa yang relatif jauh sehingga memerlukan waktu\nlama. Bahkan ada desa tertentu yang hanya memungkinkan efektif ditempuh melalui\njalur air (sungai) dengan menggunakan perahu bermesin, yang memerlukan biaya\nkurang lebih 2 - 3 Juta Rupiah untuk sekali perjalanan pulang perginya.

\n\n\n\n

Pada setiap kesempatan akhir tatap muka dengan Panwaslu Kecamatan, Ibu. Syarifah Aryana selalu mengingatkan bahwa ujung tombak pengawasan Tahapan Pilkada adalah jajaran Pengawas di Kecamatan dan Pengawas Kelurahan/Desa, sehingga jika pengawasan di tingkat Kelurahan/Desa dan Kecamatan terkendala, maka Bawaslu di tingkat Kabupaten juga akan ikut terkendala. Selain itu, beliau juga menyampaikan saran agar dilakukan pemetaan daerah-daerah yang rawan, sehingga jajaran Panwaslu Kecamatan dapat menyiapkan langkah antisipasi, serta dapat menentukan sikap saat terjadi permasalahan.

\n\n\n\n

Penulis : Dede Hadhori (Humas Bawaslu Kabupaten Ketapang)
(24/8/2020)

\n